Minggu, 27 Mei 2012

Tips Mengatasi Sifat Pemalu

maulidah hasanah (101014050)

Bookmark and Share
Jika Anda salah satu tipe pemalu, maka bersiaplah untuk berubah! Kesembilan langkah di bawah ini mungkin tak mudah ketika dipraktekkan. Namun percayalah, dengan tiga atau empat kali mencoba, Anda akan menyadari bahwa bersosialiasi itu ternyata mudah!

Jangan hindari sosialisasi!

Cara terbaik menghilangkan sifat pemalu adalah bersosialisasi. Keluar dari zona nyaman Anda sekarang juga! Meski susah, jangan berhenti berusaha menghadapi berbagai macam orang di dunia ini. Just do it!

Hei, Anda bukan pusat perhatian!

Penting untuk selalu ingat bahwa orang tak akan sebegitu pedulinya sampai harus menghakimi setiap apa yang Anda lakukan! Kalaupun membuat kesalahan, sebenarnya orang lain jauh lebih mudah melupakannya daripada Anda. Bahkan, kalau seseorang mulai fokus pada Anda, bisa jadi dia memang penasaran dengan kepribadian atau busana yang Anda kenakan, --bukan karena ingin mencari kesalahan.

Berhenti menyebut diri pemalu!

Kesalahan besar kalau Anda tipe yang selalu berkata "Maaf, saya orangnya memang pemalu dari dulu". Banyak orang merasa pemalu adalah sifat sejak kecil dan mempertahankan karakter itu sampai dewasa.Padahal melabeli diri sendiri pemalu justru akan membuat diri Anda makin sulit berubah!

Slow down, and breathe!

Ya, kapanpun Anda merasa dalam situasi canggung, jangan lupa tenangkan pikiran dan atur nafas. Hal kecil ini terbukti ampuh membuat Anda merasa tenteram dan voila rasa canggung pun berkurang.

Jangan mencoba menjadi sempurna

Tidak ada manusia yang sempurna, maka dari itu tidak masalah jika Anda membuat kesalahan! Orang yang pemalu cenderung takut mengecewakan orang lain dengan pendapat, aksi, atau bahkan penampilannya. Padahal, Anda hanya perlu melakukan hal terbaik yang membuat diri Anda merasa nyaman.

Belajarlah menerima pujian atau kritikan

Jika Anda dipuji, biasakan untuk tersenyum dan berterimakasih. Berhentilah menggeleng dan meyakinkan orang lain bahwa Anda tak sebaik yang terlihat. Jika sudah terbiasa menerima pujian, maka Anda juga akan mudah menghadapi kritikan karena selalu ingat bahwa masih ada orang yang menghargai Anda.

Tulis jurnal

Siapa orang baru yang Anda ajak bicara, kegiatan apa yang Anda ikuti, atau apa saja pengalaman yang berhubungan dengan orang lain harus Anda catat dalam sebuah jurnal! Ini akan membantu Anda mengetahui kemajuan apa saja yang sudah dicapai dan memudahkan Anda belajar dari pengalaman.

Lingkupi diri dengan support

Percayalah, keluarga dan teman-teman Anda sebenarnya juga ingin melihat Anda lebih aktif dan sering bergaul. Mulai sekarang, jangan menolak ketika mereka menawari ikut menghadiri pesta atau sekedar menemani berkunjung ke rumah teman! Akan jauh lebih mudah untuk mulai bersosialiasi ketika Anda memiliki paling tidak satu orang yang sudah Anda kenal baik.

Fokus pada hal positif

Mereka yang pemalu cenderung berpikir bahwa dirinya penuh kekurangan. Entah itu bentuk fisik, suara, atau takut diejek yang membuat mereka selalu merasa tak aman. Mulai sekarang, mulai fokus pada sisi positif Anda! Ketika bersosialiasi, jangan ragu untuk memberikan senyum Anda yang indah atau jika tahu banyak soal sains, jangan ragu menyelipkan pengetahuan itu dalam percakapan!


Banyak orang yang memiliki kepribadian pemalu merasa nyaman dengan dirinya dan tidak melakukan apapun untuk berubah. Padahal, ada jutaan kesempatan yang mungkin terlewat akibat terlalu takut mengambil risiko. Ikuti sembilan langkah di atas tadi, dan rasakan manfaatnya menjadi lebih aktif.

7 Tips Penting Mengatasi Kritik

maulidah Hasanah (101014050)

Kritik bisa menjadi hal yang menyakitkan. Namun jika kritik yang diberikan memang beralasan, kritik bisa memberikan anda masukan baru untuk diri anda dan kehidupan anda.
Kebanyakan tips di artikel ini dapat digunakan untuk mengatasi kritik yang ditujukan pada anda dengan cara yang lebih baik. Namun disini saya juga ingin menunjukkan bahwa sangatlah berguna untuk memeriksa kembali tujuan anda pada saat anda merasa anda harus mengkritik seseorang. Dengan memeriksa diri anda, anda bisa semakin mengenal kehidupan anda saat ini dan pendapat anda mengenai diri anda sendiri.
1. Mengerti Melalui Pengalaman
”Jangan mengkritik apa yang tak kau pahami. Kau tidak akan pernah berada pada posisi orang itu.”
- Elvis Presley -
”Setiap orang bodoh bisa mengkritik, menuduh dan mengeluh; dan kebanyakan orang bodoh melakukan hal itu.”
- Benjamin Franklin -
Sangatlah mudah untuk jatuh dalam perangkap untuk selalu mengkritik. Namun apakah anda benar-benar mengerti apa yang anda kritik?
Berdasarkan pengalaman pribadi, saya menemukan bahwa seseorang cenderung tidak mengkritik jika ia telah mengalaminya sendiri dan memahaminya. Berbeda jika orang tersebut hanya memiliki pengetahuan saja dan tidak pernah mengalaminya sendiri.
Sangatlah mudah untuk bertindak seperti seorang bos, selalu mengetahui apa yang benar sesuai dengan pandangan anda sendiri. Mengkritik membuat anda merasa enak dan seakan-akan andalah yang benar.
Namun pada akhirnya, orang yang mengkritik tidak akan memperoleh keuntungan atau manfaat apapun.
2. Ingatlah Siapa yang Akhirnya Memperoleh Manfaat
“Bukanlah kritik yang anda berikan untuk diperhitungkan; bukan orang yang menjatuhkan seseorang yang kuat atau seseorang yang hanya berniat untuk melakukan yang lebih baik namun tidak melakukannya. Manfaat dari kritik akan diterima oleh orang yang sedang berada di arena; yang wajahnya dipenuhi oleh debu, keringat, dan darah, yang berjuang, yang melakukan kesalahan dan gagal berulang kali; karena tidak ada usaha tanpa adanya kegagalan dan kesalahan. Namun manfaat terbesar diterima oleh seseorang yang meraih keberhasilan; seseorang yang memiliki antusiasme, dedikasi, seseorang yang menghabiskan waktu melakukan sesuatu yang berharga; seseorang yang mengetahui bahwa pada akhirnya ia akan memperoleh kemenangan. Dan kalaupun ia gagal, setidaknya ia gagal setelah berusaha dengan sangat keras. Sehingga tempat ia berada bukanlah bersama dengan orang-orang yang negatif dan penakut yang tidak pernah mengenal apa arti kemenangan atau kekalahan.”
- Theodore Roosevelt -
Kalimat luar biasa dan pemikiran yang perlu anda selalu ingat. Terutama bagi mereka yang berada diluar sana dan memilih untuk bekerja keras. Pilihan yang tidak diambil oleh semua orang. Anda bisa saja berdiri di samping dan mengktitik, yang tentunya merupakan pilihan yang lebih mudah.
Namun hanya berdiam diri menyaksikan kehidupan dan tidak menjalaninya bukanlah keputusan terbaik. Karena setiap kali anda berdiri di samping dan hanya menyaksikan kehidupan berjalan; anda mungkin tidak melakukan hal-hal yang anda rasakan. Sikap seperti ini membuat anda merasa tidak nyaman dengan diri anda sendiri atau terhadap kehidupan anda.
3. Fokuslah Pada Hal-Hal Yang Membantu Anda
”Seorang artis tidak memiliki waktu untuk mendengarkan kritik. Seseorang yang ingin menjadi penulis membaca ulasan, sementara seseorang yang ingin menulis tidak memiliki waktu untuk membaca ulasan.”
- William Faulkner -
Jika anda sedang mengerjakan apa yang anda ingin kerjakan, mengalami kegagalan, mempelajarinya dan mengulanginya terus menerus; berarti anda melakukan sesuatu yang menurut anda berharga.
Keep your eyes on the ball. Istilah ini sangatlah bermanfaat bagi anda untuk tetap berfokus. Jika anda sedang bertanding dan melihat ke bagian samping lapangan, anda mungkin melihat orang mengejek dan sebagian menyemangati anda. Namun untuk memperoleh hasil yang anda inginkan, anda harus fokus. Fokuslah pada apa yang sedang anda lakukan di lapangan.
Masalahnya adalah jika anda mendengarkan suara-suara positif tersebut, maka anda mau tidak mau juga harus mendengarkan suara-suara negatif nya. Bagaimana anda bisa melalui masalah ini? Jangan tentukan diri anda berdasarkan pendapat orang lain. Daripada melakukan hal itu, jadilah diri anda sendiri dengan memfokuskan pada hal-hal positif yang anda pikirkan dan lakukan. Serta kenalilah diri anda sendiri, bukan apa yang orang lain pikirkan mengenai diri anda.
Pendapat saya mengenai pujian – pendapat yang selalu saya jadikan pegangan – adalah pujian merupakan sesuatu hal yang baik dan saya sangat menghargainya. Sangatlah baik untuk memperoleh pujian, namun seringkali saya menjadi terlalu senang sampai saya lupa diri.
Kebalikan dari pemikiran ini adalah ketika anda menerima kritik negatif. Anda bisa mencerna kritik semacam ini tanpa terlalu banyak emosi negatif menghalangi pikiran anda. Hal ini memungkinkan anda menghargai kritik yang diberikan (jika memang ada sesuatu yang bisa anda pelajari).
Pada dasarnya pemikiran ini bekerja dengan tidak mempedulikan apa pendapat orang lain mengenai diri anda. Jika anda memikirkan pendapat orang lain, anda akan menjadi seseorang yang bergantung pada orang lain dan membiarkan pendapat orang lain mengendalikan anda.
4. Jangan Terima Kritik
“Seorang pria menyela kuliah yang diberikan Buddha dengan sejumlah makian. Buddha menunggu sampai pria tersebut selesai lalu bertanya, “Jika seorang menawarkan sebuah hadiah namun hadiah tersebut ditolak; siapa yang menjadi pemilik hadiah tersebut?”
“Milik orang yang menawarkan hadiah tersebut,” kata sang pria.
”Nah,” kata sang Buddha, “Saya menolak makian serta permintaan anda.”
Jangan terima kritik yang ditujukan pada anda. Anda tidak harus menerimanya. Maka kritik tersebut akan menjadi milik orang yang mengkritik.
Hal ini tentunya lebih mudah dikatakan daripada dilakukan; membiarkan orang lain menyimpan perasaan serta pendapat mereka sendiri daripada membiarkan perasaan dan pendapat tersebut menjadi bagian diri anda. Bahkan merasa bertanggung jawab atas pendapat serta pikiran orang lain tersebut.
Namun, seseorang bisa melakukannya jika ia menyadari apa yang Buddha deskripsikan. Lalu anda bisa menolak hadiah yang diberikan daripada memikirkan bahwa anda harus menerima hadiah tersebut. Hal ini mungkin tidak selalu berhasil setiap saat, terutama jika anda sedang emosional dan rapuh. Namun, hal ini tetap perlu anda ingat.
5. Siapa Yang Sedang Anda Bicarakan?
”Ketika kita menghakimi atau mengkritik orang lain, kritik tersebut tidak tertuju pada orang yang anda kritik; kritik tersebut mengatakan sesuatu tentang kebutuhan pribadi kita untuk menjadi kritis.”
- Anonim -
Ketika anda mengkritik seseorang, apa arti kritik tersebut bagi anda? Dan ketika seseorang mengkritik anda, siapa yang sedang menunjukkan dirinya yang sebenarnya?
Jika seseorang menyerang anda secara pribadi atau melepaskan kata-kata yang menghancurkan; ingatlah bahwa kritik yang ia utarakan tidak selalu mengenai diri anda. Kritik menjadi sarana bagi orang yang memberikan kritik untuk melepaskan atau menyalurkan rasa marah, frustrasi atau kecemburuannya. Atau sebuah cara untuk memaksakan sudut pandang atau pahamnya sebagai hal yang benar. Atau ia mungkin memiliki kebiasaan untuk memancing emosi orang lain untuk mengundang perdebatan, perkelahian atau untuk mendapatkan perhatian. Dalam hal ini yang menjadi masalah adalah orang tersebut. Bukan karena apa yang anda lakukan.
Ingatlah bahwa orang tersebut hanyalah manusia dan mungkin saja ia sedang mengalami hari atau minggu yang buruk.
Hal ini tidak hanya berlaku bagi orang lain, namun juga berlaku bagi anda. Ketika anda merasa harus mengkritik; tanyakan alasannya pada diri anda terlebih dahulu. Ketika anda mengkritik orang yang sebenarnya tidak perlu anda kritik, ingatlah bahwa anda menyakiti diri anda sendiri dan memaksakan pemikiran serta ego anda dengan sikap semacam ini.
6. Ada Pilihan Yang Lebih Baik
”Saya belum menemukan seorang pun, terlepas dari apapun kedudukannya, yang tidak bekerja dengan lebih baik bahkan memberikan segenap kemampuannya jika ia mendapatkan pengakuan dibandingkan dengan jika ia bekerja dibawah kritik.”
- Charles Schwab -
Jadi, apa yang bisa dilakukan seseorang selain mengkritik orang lain agar mereka memperbaiki diri? Salah satunya adalah dengan menyemangati mereka; dengan memfokuskan diri pada hal-hal baik yang mereka lakukan dan bagaimana mereka bisa terus memperbaiki diri dan tidak mengacaukan segalanya.
Seperti yang dikatakan Schwab, dan sama halnya dengan yang sudah anda pahami dari kehidupan anda, dengan memberikan semangat pada orang lain, contohnya memberikan semangat pada seseorang di tempat kerja akan memiliki dampak positif bagi mood, produktivitas, antusiasme dan motivasi.
Energi akan mengalir ke tempat perhatian anda tertuju. Jadi kemanapun perhatian anda tertuju – kritik atau memberi semangat pada orang lain – energi anda akan bertambah kuat. Seseorang mungkin berpendapat bahwa kritik tajam akan membantu dan memberikan hasil. Namun sebenarnya kritik akan mengecewakan orang lain dan mengganggu emosinya.
7. Terimalah Fakta Bahwa Kritik Akan Selalu Ada
”Kritik bukanlah sesuatu yang bisa kita hindari dengan mudah dengan tidak mengatakan sesuatu, dan tidak menjadi diri anda sendiri.”
- Aristoteles -
Karena kritik seringkali merupakan salah satu bentuk ekspresi diri sendiri dari orang yang memberi kritik atau karena berdasarkan kurangnya pemahaman terhadap sesuatu, maka tidak ada banyak hal yang bisa anda lakukan untuk menjauhi kritik. Namun anda bisa mengurangi interaksi dengan orang-orang yang sangat negatif dan suka mengkritik. Atau tetaplah fokus pada hal-hal yang sedang anda kerjakan daripada kritik yang ada.
Namun apapun yang anda lakukan, beberapa orang memiliki kebutuhan untuk mengkritik.
Apapun yang anda kerjakan, akan selalu ada orang-orang yang tidak menyukai hal-hal yang anda kerjakan, dan hal itu merupakan sesuatu yang wajar.
Seperti yang dikatakan oleh Eleanor Roosevelt:
”Lakukan sesuai dengan apa yang hati anda katakan – karena anda akan tetap menerima kritikan. Anda akan dikutuk jika anda melakukannya, dan dikutuk jika anda tidak melakukannya.”

cara memilih jurusan kuliah

Maulidah Hasanah (101014050)

Kiat-Kiat Memilih Jurusan Di Perguruan Tinggi

Bagi kalian yang sudah memasuki kelas 3 (tiga) SMA, pasti kalian sudah mulai mempersiapkan diri untuk menghadapi jenjang selanjutnya yaitu perguruan tinggi. Untuk bisa masuk perguruan tinggi tidaklah mudah. Untuk itu sejak dini, perlu diperhatikan bagaimana cara memilih perguruan tinggi yang baik untuk masa depanmu. Pemilihan perguruan tinggi berkaitan dengan jurusan apa yang akan diambil.

Karena setiap perguruan tinggi memiliki keistimewan tersendiri pada tiap – tiap bidang jurusan yang ada dalam fakultasnya. Oleh karena itu, mulai dari sekarang coba pikirkan kira – kira ingin melanjutkan ke jurusan apa.

Memilih jurusan bukan urusan yang mudah dan bukan persoalan yang sepele. Banyak factor yang harus diperhitungkan dan dipikirkan masak – masak. Memilih tergesa – gesa tanpa memperhitungkan segala aspek akan berakibat fatal bagi masa depanmu. Karena hal tersebut nantinya akan mempengaruhi kalian baik dalam hal akademis, psikologi, maupun pergaulan kalian di bangku perkuliahan. Nah, di bawah ini ada beberapa kiat dalam menentukan perguruan tinggi dan jurusan yang akan diambil kelak. Jadi, baca dengan seksama renungkan dan kemudian baru kalian pertimbangkan lagi jurusan apa yang akan kalian ambil.

1. Menyesuaikan Cita – Cita , Minat, dan Bakat

Pahami betul diri kalian dulu, sebenarnya apa cita – citamu di masa depan nanti ? Ingin jadi apa ? Ingin bekerja dibidang apa nantinya ? Kamu harus bisa jujur dengan diri sendiri, jangan hanya hanya berdasarkan perintah orang tua atau terpengaruh oleh teman – temanmu yang lain. Karena bila ternyata jurusan yang telah terlanjur kalian pilih itu tidak sesuai dengan bakat dan minatmu, maka kalian akan menjalankan proses perkuliahan dengan perasaan kurang enjoy. Dan hal tersebut bisa berpengaruh dengan nilai akademis kalian sehingga nanti kalian bisa saja tidak menyelesaikan kuliah dengan tepat waktu.



Sebenarnya minat bisa dilacak dari nilai – nilai bidang studi selama kalian di bangku SMA. Misalnya, jika kalian suka menggambar pasti kalian cenderung memilih jurusan Teknik Sipil atau Teknik Arsitektur. Jika kalian suka dengan kimia pasti kalian cenderung untuk masuk ke jurusan Teknik Kimia dan sejenisnya. Sesuaikanlah jurusan yang ingin diambil dengan minat dan bakat yang kalian miliki.



Kalu sudah yakin dengan minat dan bakatmu, mulailah menyaring jurusan – jurusan dari berbagai perguruan tinggi yang ada. Saringlah jurusan – jurusan yang sesuai dengan minat dan bakatmu. Disamping itu, kalian juga harus menyesuaikan jurusan – jurusan tersebut dengan kemampuan yang kalian miliki. Ukur kemampuan kalian untuk melihat sejauh mana peluang menempati suatu jurusan di perguruan tinggi yang kalian inginkan. Caranya, bandingkan nilai – nilai try out yang kalian miliki dengan passing grade pada jurusan yang ingin kalian tuju tersebut.



Bagi yang telah memiliki cita – cita tertentu, maka lihatlah jurusan apa yang dapat membawamu menuju profesi atau pekerjaan yang diinginkan. Jika kalian sudah berada pada jurusan yang sesuai dengan meniat dan bakat yang kalian miliki, maka kalian akan lebih semangant lagi untuk belajar dalam upaya mengejar cita – cita di masa depan.

2. Kumpulkan Informasi Selengkap Mungkin

Sebelum kalian menetukan pilihan jurusan, sebaiknya kalian kumpulkan dulu informasi selengkap – lengkapnya mengenai jurusan tersebut. Informasi – informasi tersebut bisa berasal dari banyak sumber seperti orang tua, saudara, guru, teman, bimbel, kakak kelas, teman mahasiswa, internet dan lain – lain. Pastikan bahwa orang yang menjadi sumber informasi tersebut adalah orang yang memang paham atau pun menguasai jurusan yang kalian tanyakan.



Informasi yang harus kamu gali adalah mulai dari profil jurusan tersebut, mata kuliahnya, praktek lapangan, dosen, lokasi, biaya, daya tamping jurusan/peluang diterima, fasilitas (laboratorium, perpustakaan, dll), kegiatan kampusnya, kualitas alumninya, dan sebagainya. Semua informasi yang didapat dirangkum dan dijadikan bahan untuk membantu kalian dalam memilih jurusan.

3. Lokasi dan Biaya

Aspek lain yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adlah kemamampuan finansial. Jika kalian memiliki dana yang terbatas maka pilihlah lokasi kuliah yang dekat dengan tempat tinggal atau lokasi luar kota yang memiliki biasa hidup yang rendah. Pilih juga tempat kuliah yang biaya pendidikannya tidak terlalu tinggi. Kenyataan menunjukkan banyak mahasiswa yang terpaksa berhenti kuliah karena kendala finansial ini. Jika dana yang kalian miliki belum mencukupi, maka jangan menyerah, masih banyak cara lain untuk menggapai cita – cita. Caranya, kalian dapat mencari beasiswa, keringanan, pekerjaan paruh waktu/freelance atau sponsor untuk mencukupi kebutuhan dana kalian. Jangan jadikan uang sebagai factor yang sangat menghambat masa depan kalian.

4. Lihat Prospek Kerja dari Jurusan Tersebut

Lihatlah ke depan setelah kalian lulus nanti, apakah jurusan yang kalian ambil nanti dapat mengantarkan kalian mendapatkan pekerjaan dan karir yang baik ? Oleh sebab itu, kalian harus pelajari dan pahami dulu dengan seksama profil dari jurusan yang akan kalian pilih. Gali informasi mengenai apa yang dipelajari dalam jurusan tersebut, prospek kerjanya maupun hal – hal teknis yang berhubungan dengan jurusan tersebut.



Banyak jurusan yang saat ini lulusannya menganggur. Karena saat ini pasar kerja tidak hanya memerlukan ijazah tetapi yang terpenting adalah kemampuan dan ketrampilan dari lulusan perguruan tinggi tersebut. Oleh karena itu, perlu juga dijadikan dasar dalam pencarian perguruan tinggi yang mempunyai suasana dan metode perkuliahan yang dapat mendukung upaya peningkatan kompetensi para mahasiswanya. Tetapi jika kompetensi, keberanian, dan kemampuan kalian jauh dari orang – orang normal, maka jurusan apa pun yang kalian ambil sah – sah saja.

Tips Menentukan Pilihan Karir


Maulidah Hasanah (101014050) 
Coba anda bayangi dalam hidup anda,pernahkah anda berpikir berkerja untuk masa depan anda???? pernahkah anda berpikir mencari kerja yang mudah???? pernahkah anda berpikir cari kerja itu gampang???? apakah anda ingin berkerja sebagai buruh???petani???kuli???atau menjadi orang yang berkarir??? Nnah bila anda ingin menjadi orang berkarir laksana kan lah niat anda tersebut karena Hidup ini memang penuh dengan aneka pilihan. Tetapi menentukan atau memilih karir bukanlah keputusan yang main-main. Memilih karir tidak sama dengan memilih barang yang ingin anda beli. Memilih karir adalah salah satu keputusan yang paling penting dalam kehidupan anda. Anda harus teliti,cermat, dan konsisten. Sekali saja anda salah pilih, maka anda akan menyesal
berkepanjangan.

Dalam memilih karir anda perlu mempertimbangkan beberapa aspek agar menemukan karir yang tepat. Anda yang masih bingung menentukan karir, anda bisa coba tips berikut ini:

Evaluasi kekuatan dan kelemahan diri
Dalam menentukan karir, awali dengan mengkaji kekuatan dan kelemahan diri anda sendiri. Coba tanyakan pada diri anda sendiri. "Apa kelebihan dan kekurangan yang saya miliki?, Apa yang ingin saya kerjakan, dan pekerjaan
apa yang ingin saya hindari? Dalam lingkungan seperti apa saya ingin bekerja? Tingkat ekonomi seperti apa yang ingin saya capai?", dan sebagainya. Kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut kemudian anda akan menemukan karir yang anda inginkan.

Pilih karier yang sesuai dengan gaya hidup yang anda idamkan
Sampai saat ini uang masih menjadi pertimbangan dominan dalam memilih karir. Untuk itu tentukan di tingkat mana anda ingin hidup, berapa penghasilan yang anda inginkan. Hal ini akan membantu anda dalam menentukan pilihan karir. Paling tidak kalau anda ingin kaya raya anda tidak bisa memilih profesi yang idealis seperti ilmuwan atau guru sekolah dasar. Mungkin pilihan menjadi pengusaha bisa anda pertimbangkan.

Kaji trend karir dari berbagai media informasi
Ikuti trend dan perkembangan usaha dari berbagai media informasi seperti majalah, surat kabar dan internet. Ikuti informasi peluang kerja, trend usaha dan ekonomi dari media tersebut. Bisa juga anda baca terbitan khusus untuk bidang-bidang yang lebih spesifik dari asosiasi atau lembaga yang sesuai. Kemudian buat kliping tentang lapangan kerja dan jenis pekerjaan yang anda inginkan. Pikirkan mana yang sekiranya sesuai dengan bidang dan kelebihan anda, tujuan hidup anda. Kaji peluangnya di masa mendatang, mana yang prospeknya cerah dan mana yang tidak.

Konsultasikan dengan mereka yang pengalaman dan ahli
Kalau anda masih bingung menentukan karir, bicarakan masalah anda dengan orang yang kompeten di bidangnya. Konsultasikan minat, bakat dan cita-cita anda dengan ahli karir. Anda juga bisa mendiskusikan masalah ini dengan
keluarga, teman, atau mungkin dosen anda. Paling tidak mereka bisa memberikan saran dan nasehat, kira-kira bidang apa yang sesuai dengan anda. Bisa juga anda bicarakan di forum diskusi di internet.

Kunjungi perusahaan yang anda incar
Jangan malu untuk mendatangi perusahaan dimana anda ingin sekali menjadi karyawannya. Usahakan untuk  mendapat kenalan dengan orang bekerja di bidang atau posisinya yang anda inginkan. Dengan demikian anda bisa mendapatkan informasi jika ada peluang yang ditawarkan. Kalau anda masih kuliah, usahakan untuk bisa kerja praktek di perusahaan tersebut. Bisa juga anda kerja magang di perusahaan tersebut.

Konsisten pada pilihan karir
Konsistensi memang diperlukan jika anda ingin sukses dalam karir. Jika anda ingin menjadi penulis, maka pelajari dan tekuni terus bidang tersebut. Begitu juga jika anda ingin jadi musisi atau pilot. Ingat, konsistensi akan memudahkan anda dalam meraih apa yang anda cita-citakan. Jangan pernah sekalipun menyerah apalagi putus asa. Sekali anda menyerah, keberuntungan akan semakin sulit anda jangkau.

Jangan takut beralih karier
Meski anda konsisten dengan karir yang anda pilih, tidak menutup kemungkinan jika suatu waktu anda beralih karir. Karena tidak ada seorangpun yang dapat meramalkan masa depan. Dalam perjalanan karir anda mungkin saja anda akan menghadapi berbagai kendala yang menyebabkan anda ingin 'banting setir'. Misalnya karena kondisi ekonomi, perubahan visi dan pandangan pribadi, atau mungkin karena anda tidak mendapat kepuasan dari karir yang anda pilih. Jika anda menghadapi situasi demikian tentu pindah karir bukanlah hal yang dilarang. Tetapi tentu saja anda harus siap menghadapi resiko dengan keputusan anda.

Tips Dan Trik Cara Belajar Yang Baik Untuk Ujian / Ulangan Pelajaran Sekolah Bagi Siswa SD, SMP, SMA Serta Mahasiswa

Maulidah Hasanah (101014050)

Belajar merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para pelajar dan mahasiswa. Belajar pada umumnya dilakukan di sekolah ketika jam pelajaran berlangsung dibimbing oleh Bapak atau Ibu Guru. Belajar yang baik juga dilakukan di rumah baik dengan maupun tanpa pr / pekerjaan rumah. Belajar yang dilakukan secara terburu-buru akibat dikejar-kejar waktu memiliki dampak yang tidak baik.
Berikut ini adalah tips dan triks yang dapat menjadi masukan berharga dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi ulangan atau ujian :
1. Belajar Kelompok
Belajar kelompok dapat menjadi kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan karena ditemani oleh teman dan berada di rumah sendiri sehingga dapat lebih santai. Namun sebaiknya tetap didampingi oleh orang dewasa seperti kakak, paman, bibi atau orang tua agar belajar tidak berubah menjadi bermain. Belajar kelompok ada baiknya mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar yang tidak pandai jadi ketularan pintar. Dalam belajar kelompok kegiatannya adalah membahas pelajaran yang belum dipahami oleh semua atau sebagian kelompok belajar baik yang sudah dijelaskan guru maupun belum dijelaskan guru.
2. Rajin Membuat Catatan Intisari Pelajaran
Bagian-bagian penting dari pelajaran sebaiknya dibuat catatan di kertas atau buku kecil yang dapat dibawa kemana-mana sehingga dapat dibaca di mana pun kita berada. Namun catatan tersebut jangan dijadikan media mencontek karena dapat merugikan kita sendiri.
3. Membuat Perencanaan Yang Baik
Untuk mencapai suatu tujuan biasanya diiringi oleh rencana yang baik. Oleh karena itu ada baiknya kita membuat rencana belajar dan rencana pencapaian nilai untuk mengetahui apakah kegiatan belajar yang kita lakukan telah maksimal atau perlu ditingkatkan. Sesuaikan target pencapaian dengan kemampuan yang kita miliki. Jangan menargetkan yang yang nomor satu jika saat ini kita masih di luar 10 besar di kelas. Buat rencana belajar yang diprioritaskan pada mata pelajaran yang lemah. Buatlah jadwal belajar yang baik.
4. Disiplin Dalam Belajar
Apabila kita telah membuat jadwal belajar maka harus dijalankan dengan baik. Contohnya seperti belajar tepat waktu dan serius tidak sambil main-main dengan konsentrasi penuh. Jika waktu makan, mandi, ibadah, dan sebagainya telah tiba maka jangan ditunda-tunda lagi. Lanjutkan belajar setelah melakukan kegiatan tersebut jika waktu belajar belum usai. Bermain dengan teman atau game dapat merusak konsentrasi belajar. Sebaiknya kegiatan bermain juga dijadwalkan dengan waktu yang cukup panjang namun tidak melelahkan jika dilakukan sebelum waktu belajar. Jika bermain video game sebaiknya pilih game yang mendidik dan tidak menimbulkan rasa penasaran yang tinggi ataupun rasa kekesalan yang tinggi jika kalah.
5. Menjadi Aktif Bertanya dan Ditanya
Jika ada hal yang belum jelas, maka tanyakan kepada guru, teman atau orang tua. Jika kita bertanya biasanya kita akan ingat jawabannya. Jika bertanya, bertanyalah secukupnya dan jangan bersifat menguji orang yang kita tanya. Tawarkanlah pada teman untuk bertanya kepada kita hal-hal yang belum dia pahami. Semakin banyak ditanya maka kita dapat semakin ingat dengan jawaban dan apabila kita juga tidak tahu jawaban yang benar, maka kita dapat membahasnya bersama-sama dengan teman. Selain itu
6. Belajar Dengan Serius dan Tekun
Ketika belajar di kelas dengarkan dan catat apa yang guru jelaskan. Catat yang penting karena bisa saja hal tersebut tidak ada di buku dan nanti akan keluar saat ulangan atau ujian. Ketika waktu luang baca kembali catatan yang telah dibuat tadi dan hapalkan sambil dimengerti. Jika kita sudah merasa mantap dengan suatu pelajaran maka ujilah diri sendiri dengan soal-soal. Setelah soal dikerjakan periksa jawaban dengan kunci jawaban. Pelajari kembali soal-soal yang salah dijawab.
7. Hindari Belajar Berlebihan
Jika waktu ujian atau ulangan sudah dekat biasanya kita akan panik jika belum siap. Jalan pintas yang sering dilakukan oleh pelajar yang belum siap adalah dengan belajar hingga larut malam / begadang atau membuat contekan. Sebaiknya ketika akan ujian tetap tidur tepat waktu karena jika bergadang semalaman akan membawa dampak yang buruk bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak.
8. Jujur Dalam Mengerjakan Ulangan Dan Ujian
Hindari mencontek ketika sedang mengerjakan soal ulangan atau ujian. Mencontek dapat membuat sifat kita curang dan pembohong. Kebohongan bagaimanapun juga tidak dapat ditutup-tutupi terus-menerus dan cenderung untuk melakukan kebohongan selanjutnya untuk menutupi kebohongan selanjutnya. Anggaplah dengan nyontek pasti akan ketahuan guru dan memiliki masa depan sebagai penjahat apabila kita melakukan kecurangan.
Semoga tips cara belajar yang benar ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua, amin.

PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA TENTANG PENDIDIKAN


  Maulidah Hasanah (101014050)

Pada jaman kemajuan teknologi sekarang ini, sebagian besar manusia dipengaruhi perilakunyaoleh pesatnya perkembangan dan kecanggihan teknologi (teknologi informasi). Banyak orangterbuai dengan teknologi yang canggih, sehingga melupakan aspek-aspek lain dalamkehidupannya, seperti pentingnya membangun relasi dengan orang lain, perlunya melakukanaktivitas sosial di dalam masyarakat, pentingnya menghargai sesama lebih daripada apa yang berhasil dibuatnya, dan lain-lain.Seringkali teknologi yang dibuat manusia untuk membantu manusia tidak lagi dikuasai olehmanusia tetapi sebaliknya manusia yang terkuasai oleh kemajuan teknologi. Manusia tidak lagi bebas menumbuhkembangkan dirinya menjadi manusia seutuhnya dengan segala aspeknya.Keberadaan manusia pada zaman ini seringkali diukur dari “to have” (apa saja materi yangdimilikinya) dan “to do” (apa saja yang telah berhasil/tidak berhasil dilakukannya) daripadakeberadaan pribadi yang bersangkutan (“to be” atau “being”nya). Dalam pendidikan perluditanamkan sejak dini bahwa keberadaan seorang pribadi, jauh lebih penting dan tentu tidak  persis sama dengan apa yang menjadi miliknya dan apa yang telah dilakukannya. Sebab manusiatidak sekedar pemilik kekayaan dan juga menjalankan suatu fungsi tertentu. Pendidikan yanghumanis menekankan pentingnya pelestarian eksistensi manusia, dalam arti membantu manusialebih manusiawi, lebih berbudaya, sebagai manusia yang utuh berkembang (menurut Ki Hajar Dewantara menyangkut daya cipta (kognitif), daya rasa (afektif), dan daya karsa (konatif)).Singkatnya, “educate the head, the heart, and the hand !”Di tengah-tengah maraknya globalisasi komunikasi dan teknologi, manusia makin bersikapindividualis. Mereka “gandrung teknologi”, asyik dan terpesona dengan penemuan- penemuan/barang-barang baru dalam bidang iptek yang serba canggih, sehingga cenderungmelupakan kesejahteraan dirinya sendiri sebagai pribadi manusia dan semakin melupakan aspek sosialitas dirinya. Oleh karena itu, pendidikan dan pembelajaran hendaknya diperbaiki sehinggamemberi keseimbangan pada aspek individualitas ke aspek sosialitas atau kehidupankebersamaan sebagai masyarakat manusia. Pendidikan dan pembelajaran hendaknya jugadikembalikan kepada aspek-aspek kemanusiaan yang perlu ditumbuhkembangkan pada diri peserta didik.Ki Hajar Dewantara, pendidik asli Indonesia, melihat manusia lebih pada sisi kehidupan psikologiknya. Menurutnya manusia memiliki daya jiwa yaitu cipta, karsa dan karya.Pengembangan manusia seutuhnya menuntut pengembangan semua daya secara seimbang.Pengembangan yang terlalu menitikberatkan pada satu daya saja akan menghasilkanketidakutuhan perkembangan sebagai manusia. Beliau mengatakan bahwa pendidikan yangmenekankan pada aspek intelektual belaka hanya akan menjauhkan peserta didik darimasyarakatnya. Dan ternyata pendidikan sampai sekarang ini hanya menekankan pada pengembangan daya cipta, dan kurang memperhatikan pengembangan olah rasa dan karsa. Jika berlanjut terus akan menjadikan manusia kurang humanis atau manusiawi.
 
Dari titik pandang sosio-anthropologis, kekhasan manusia yang membedakannya denganmakhluk lain adalah bahwa manusia itu berbudaya, sedangkan makhluk lainnya tidak berbudaya.Maka salah satu cara yang efektif untuk menjadikan manusia lebih manusiawi adalah denganmengembangkan kebudayaannya. Persoalannya budaya dalam masyarakat itu berbeda-beda.Dalam masalah kebudayaan berlaku pepatah:”Lain ladang lain belalang, lain lubuk lainikannya.” Manusia akan benar-benar menjadi manusia kalau ia hidup dalam budayanya sendiri.Manusia yang seutuhnya antara lain dimengerti sebagai manusia itu sendiri ditambah dengan budaya masyarakat yang melingkupinya.Ki Hajar Dewantara sendiri dengan mengubah namanya ingin menunjukkan perubahan sikapnyadalam melaksanakan pendidikan yaitu dari satria pinandita ke pinandita satria yaitu dari pahlawan yang berwatak guru spiritual ke guru spiritual yang berjiwa ksatria, yangmempersiapkan diri dan peserta didik untuk melindungi bangsa dan negara. Bagi Ki Hajar Dewantara, para guru hendaknya menjadi pribadi yang bermutu dalam kepribadian dankerohanian, baru kemudian menyediakan diri untuk menjadi pahlawan dan juga menyiapkan para peserta didik untuk menjadi pembela nusa dan bangsa. Dengan kata lain, yang diutamakansebagai pendidik pertama-tama adalah fungsinya sebagai model atau figure keteladanan, barukemudian sebagai fasilitator atau pengajar. Oleh karena itu, nama Hajar Dewantara sendirimemiliki makna sebagai guru yang mengajarkan kebaikan, keluhuran, keutamaan. Pendidik atauSang Hajar adalah seseorang yang memiliki kelebihan di bidang keagamaan dan keimanan,sekaligus masalah-masalah sosial kemasyarakatan. Modelnya adalah Kyai Semar (menjadi perantara antara Tuhan dan manusia, mewujudkan kehendak Tuhan di dunia ini). Sebagai pendidik yang merupakan perantara Tuhan maka guru sejati sebenarnya adalah berwatak pandita juga, yaitu mampu menyampaikan kehendak Tuhan dan membawa keselamatan.Manusia merdeka adalah tujuan pendidikan Taman Siswa. Merdeka baik secara fisik, mental dankerohanian. Namun kemerdekaan pribadi ini dibatasi oleh tertib damainya kehidupan bersamadan ini mendukung sikap-sikap seperti keselarasan, kekeluargaan, musyawarah, toleransi,kebersamaan, demokrasi, tanggungjawab dan disiplin. Sedangkan maksud pendirian TamanSiswa adalah membangun budayanya sendiri, jalan hidup sendiri dengan mengembangkan rasamerdeka dalam hati setiap orang melalui media pendidikan yang berlandaskan pada aspek-aspek nasional. Landasan filosofisnya adalah nasionalistik dan universalistik. Nasionalistik maksudnyaadalah budaya nasional, bangsa yang merdeka dan independen baik secara politis, ekonomis,maupun spiritual. Universal artinya berdasarkan pada hukum alam (natural law), segala sesuatumerupakan perwujudan dari kehendak Tuhan. Prinsip dasarnya adalah kemerdekaan, merdekadari segala hambatan cinta, kebahagiaan, keadilan, dan kedamaian tumbuh dalam diri (hati)manusia. Suasana yang dibutuhkan dalam dunia pendidikan adalah suasana yang berprinsip padakekeluargaan, kebaikan hati, empati, cintakasih dan penghargaan terhadap masing-masinganggotanya. Maka hak setiap individu hendaknya dihormati; pendidikan hendaknya membantu peserta didik untuk menjadi merdeka dan independen secara fisik, mental dan spiritual; pendidikan hendaknya tidak hanya mengembangkan aspek intelektual sebab akan memisahkandari orang kebanyakan; pendidikan hendaknya memperkaya setiap individu tetapi perbedaanantara masing-masing pribadi harus tetap dipertimbangkan; pendidikan hendaknya memperkuatrasa percaya diri, mengembangkan hara diri; setiap orang harus hidup sederhana dan guruhendaknya rela mengorbankan kepentingan-kepentingan pribadinya demi kebahagiaan para peserta didiknya. Peserta didik yang dihasilkan adalah peserta didik yang berkepribadian
 
merdeka, sehat fisik, sehat mental, cerdas, menjadi anggota masyarakat yang berguna, dan bertanggungjawab atas kebahagiaan dirinya dan kesejahteraan orang lain. Metode yang yangsesuai dengan sistem pendidikan ini adalah sistem among yaitu metode pengajaran dan pendidikan yang berdasarkan pada asih, asah dan asuh (care and dedication based on love). Yangdimaksud dengan manusia merdeka adalah seseorang yang mampu berkembang secara utuh danselaras dari segala aspek kemanusiaannya dan yang mampu menghargai dan menghormatikemanusiaan setiap orang. Oleh karena itu bagi Ki Hajar Dewantara pepatah ini sangat tepatyaitu “educate the head, the heart, and the hand”.Guru yang efektif memiliki keunggulan dalam mengajar (fasilitator); dalam hubungan (relasi dankomunikasi) dengan peserta didik dan anggota komunitas sekolah; dan juga relasi dankomunikasinya dengan pihak lain (orang tua, komite sekolah, pihak terkait); segi administrasisebagai guru; dan sikap profesionalitasnya. Sikap-sikap profesional itu meliputi antara lain:keinginan untuk memperbaiki diri dan keinginan untuk mengikuti perkembangan zaman. Maka penting pula membangun suatu etos kerja yang positif yaitu: menjunjung tinggi pekerjaan;menjaga harga diri dalam melaksanakan pekerjaan, dan keinginan untuk melayani masyarakat.Dalam kaitan dengan ini penting juga performance/penampilan seorang profesional: secara fisik,intelektual, relasi sosial, kepribadian, nilai-nilai dan kerohanian serta mampu menjadi motivator.Singkatnya perlu adanya peningkatan mutu kinerja yang profesional, produktif dan kolaboratif demi pemanusiaan secara utuh setiap peserta didik.Akhirnya kita perlu menyadari bahwa tujuan pendidikan adalah memanusiakan manusia muda.Pendidikan hendaknya menghasilkan pribadi-pribadi yang lebih manusiawi, berguna dan berpengaruh di masyarakatnya, yang bertanggungjawab atas hidup sendiri dan orang lain, yang berwatak luhur dan berkeahlian. Semoga!
Theo Riyanto, FIC











Senin, 14 Mei 2012

Artikel " Mari Membangun Karakter Diri Tak Tertandingi! "

Faizatul Amilin (101014236)


Kita semua pasti menginginkan diri kita bisa menjadi diri yang lebih baik daripada diri kita yang sebelumnya, untuk itulah dalam hidup ini kita terus saja belajar membangun karakter diri untuk menjadi lebih baik. Tidak terkecuali dengan orang-orang yang sudah mendapatkan banyak penghargaan, mereka akan terus berusaha untuk membangun karakter diri mereka menjadi yang lebih baik.
Bagaimana dengan kita yang merupakan orang-orang biasa? Dimana kehidupan keseharian kita selalu diisi untuk memenuhi kebutuhan hidup diri sendiri serta keluarga kita, apakah lantas proses membangun karakter diri kita terhenti begitu saja? Jika Anda adalah orang yang suka dengan kenikmatan sesaat, sudah pasti membangun karakter diri akan terasa melelahkan.
Sangat berbeda dengan orang-orang yang ingin selalu bisa menikmati seluruh kenikmatan yang ada di dunia ini, bahkan juga kenikmatan yang ada di alam masa depan kita, sudah pasti mereka tidak akan peduli walau betapa sulitnya proses membangun karakter diri yang tak tertandingi.
Memang dalam proses membangun karakter diri yang tak tertandingi itu banyak sekali halangannya, seperti malas, bosan, godaan dari luar diri kita, serta tidak mendukungnya segala fasilitas yang kita butuhkan untuk terus belajar membangun karakter diri menjadi lebih berkualitas.
Tapi jika kita memang benar-benar ingin merasakan kemenangan dalam hidup kita, maka kita harus menjalani itu semua, meski harus merayap setapak demi setapak untuk membangun karakter diri kita, maka jika memang tidak ada cara lain untuk mencapai kualitas itu, ya seharusnya kita jalani itu.
Menjadikan hambatan sebagai alasan biasanya merupakan hambatan yang paling umum yang sangat bisa menghancurkan jeri payah pembangunan karakter diri kita, kenapa bisa begitu?
Jika kita beralasan karena suatu hambatan tertentu, itu berarti kita sudah memberi instruksi terhadap alam bawah sadar kita kalau kita memang tidak bisa terus membangun karakter kita. Anda pasti sudah pernah melihat acara-acara hipnotis kan? Nah, jika seandainya saja orang-orang yang dihipnotis itu tidak dikembalikan seperti semula, kira-kira apa yang akan terjadi? Anda sudah bisa membayangkannya kan?
Begitu juga alasan yang kita timbulkan dalam pikiran kita, yang mana sangat mudah sekali untuk meruntuhkan semangat kita untuk terus membangun karakter diri kita menjadi lebih baik.
Jadi intinya, tidak peduli sekuat apapun halangan yang ada, kita tetap harus percaya diri dan yakin bahwa diri kita pasti mampu untuk terus membangun karakter diri kita menjadi lebih baik lagi, dengan begitu jika kita mampu menaklukan seluruh rintangan yang ada dalam diri kita, maka kita bisa menjadi seseorang yang memiliki karakter tak tertandingi. Jadi mari kita terus membangun karakter diri kita sampai tak tertandingi! 

MEMBANGUN KONSEP DIRI

Faizatul Amilin (101014236)


Sejatinya seorang muslim ibarat pohon yang berakar kuat menghujam bumi, batangnya kokoh, dahannya menjulang ke langit, dan buahnya banyak serta berkualitas baik. Ketiganya saling terkait. Akar yang kuat, menopang batang yang kokoh sehingga dahannya bisa panjang dan menjulang kemudian ketika berbuah pohonnya tetap kokoh, tidak roboh meskipun digantungi buah yang banyak. Buahnya pun manis-manis, berkualitas baik. Inilah gambaran muslim yang sukses, ketika dia menghasilkan buah yang berkualitas baik, dalam jumlah yang banyak pula. Dalam bahasa rasulullah Muhammad SAW disebut sebagai orang yang terbaik, yaitu yang paling bermanfaat bagi orang lain.

Dalam bukunya, Steven Covey mengistilahkan kesuksesan ini dengan pribadi efektif, pribadi yang dapat mencapai tujuan. Sementara Anis Matta menggambarkan orang sukses sebagai orang yang berkontribusi banyak sesuai keahliannya.
Dilihat dari kacamata manajemen diri, akar pohon adalah konsep diri. Batang adalah kepribadian dan perilaku, sementara buah adalah amal.

Untuk menjadi muslim sejati atau yang digambarkan sebagai pohon yang berakar kuat, berbatang kokoh, dan berbuah banyak tadi, setidaknya ada tiga hal yang perlu kita lakukan :
1. Mengetahui model manusia muslim yang ideal
2. Mengetahui diri kita dengan baik
3. Mengadaptasikan model ideal kepada diri kita.

Langkah pertama yaitu kita coba ketahui bagaimana Model Manusia Muslim yang Ideal. Setidaknya, ada sepuluh karekter manusia muslim yang ideal:
1. Beraqidah lurus, sesuai dengan apa yang dibawa oleh Rasulullah dalam Al qur`an dan sunah. Menjauhi syirik, tahayul, sihir, jampi yang sesat.
2. Beribadah secara benar, sesuai dengan apa yang dicontohkan Rasulullah Muhammad SAW serta menjauhi bid`ah
3. Berakhlaq baik
4. Berbadan sehat dan kuat
5. Berwawasan luas, intelek, dan cerdas
6. Berjuang melawan hawa nafsu dan menggiring hawa nafsunya sesuai ajaran Islam
7. Pandai mengatur waktu
8. Profesional dalam mengerjakan tugas-tugasnya.
9. Memiliki kemampuan untuk mandiri dan kuat secara ekonomi, dapat membiayai diri dan orang-orang yang menjadi tanggungannya, juga menunaikan hak ekonomi dalam agama (zakat, infaq, sedekah)
10. Bermanfaat bagi orang lain, sesuai hadits Rasulullah,- Diriwayatkan dari Jabir, Rasulullah saw bersabda, “Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni).

Langkah yang kedua, yaitu mengetahui diri kita dengan baik atau memiliki konsep diri.
Konsep diri adalah cara pandang seseorang terhadap dirinya, juga nilai-nilai yang dianutnya. Visi, misi, cita-cita, sifat (kekuatan dan kelemahan), merupakan bagian dari konsep diri. Membangun konsep diri membantu kita merencanakan kesuksesan ke depan. Bahkan salah satu ekspresi yang kuat dari bertakwa adalah merencanakan pengembangan diri kita.
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepadaAllah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al Hasyr : 18)
  • Visi dan misi
Sederhananya, visi adalah tujuan atau sasaran yang ingin dicapai sementara misi adalah cara untuk mencapai visi itu sendiri. Visi adalah jawaban atas pertanyaan `What` sementara misi adalah jawaban dari pertanyaan `Why` dan `How`. Tentu saja konsep hidup kita sangat berpengaruh dalam penentuan visi dan misi. Sebagai muslim yang mengimani kehidupan abadi setelah mati, tentu saja visi dan misi akan jauh lebih panjang melibatkan akhirat, daripada mereka yang berorientasi dunia semata.

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu [kebahagiaan] negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari [keni’matan] duniawi dan berbuat baiklah [kepada orang lain] sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di [muka] bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan." (Al-Qashas:77).
  • Cita –cita dan Target
Cita-cita lebih berorientasi pada kesuksesan hidup di dunia, tetapi tetap dalam bingkai visi dan misi. Cita-cita melibatkan unsur profesi, kemampuan, dan kondisi luar yang mendukung. Cita-cita berjangka lebih pendek dari visi. Sementara target adalah hal yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu. Target juga merupakan tahapan dalam mencapai cita-cita. Untuk mempermudah, target disusun dengan batasan waktu. Misalnya target 20 tahun ke depan, target 10 tahun, target 5 tahun, dan target tahunan. Cita-cita dan target merupakan rencana dari kontribusi kita.
  • Analisa Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Tantangan diri
Menganalisa kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan diri akan memudahkan kita menyusun rencana hidup. Nilailah diri kita baik dari sisi positif maupun negatifnya. Gali segala potensi-potensi yang dimiliki baik yang berskala besar maupun yang kecil. Bakat, minat, keterampilan dan hal-hal positif lainnya perlu diinventarisir dengan lengkap. Lihatlah dan amati dengan seksama segala kelebihan spesifik yang dimiliki dibandingkan orang lain. Jangan ragu dan malu untuk mengungkapkan kehebatan kita serta mencatatnya.

Begitu pula kelemahan dan kekurangan yang ada dalam diri kita. Inventarisir semua yang ada baik dengan yang telah menjadi karakter maupun yang akan menimbulkan potensi-potensi negatif kedepannya. Inventaris sisi positif dan negatif diri kita ini juga bisa dilakukan dari sisi orang lain, dengan meminta pendapat atau masukan dari orang-orang di sekitar kita. 

Namun, jangan terlalu bangga dengan pujian, juga jangan patah semangat oleh kritikan. Ada sebuah doa yang diajarkan oleh Abu Bakar Assidiq ra. : `Ya Allah ampunilah aku atas apa yang mereka tidak ketahui tentang aku, dan jadikanlah aku lebih baik dari apa yang mereka duga`.

Langkah ketiga, yaitu mengadaptasikan model manusia ideal kepada diri kita. Selain melihat 10 kriteria di atas, kita perlu menggali ilmu lebih dalam tentang Rasulullah. Membaca dan mempelajari siroh nabi dan para sahabat. Mereka lah manusia pilihan, role model kita. Selanjutnya, terbukalah terhadap masukan yang bisa meningkatkan kualitas diri kita. 

Sebagai contoh, `7 Habits of Highly Effective Peolple` yang diambil dari buku Steven Covey, akan memberi pencerahan dalam peningkatan kualitas diri ini. Secara ringkas, tujuh kebiasaan itu adalah :
1. Bersikap proaktif, yang artinya memiliki kebebasan untuk menentukan pilihan sesuai prinsip yang kita anut, menjadi daya dorong kreatif bagi diri sendiri, dan bertanggungjawab atas setiap perilaku kita.
2. Merujuk pada tujuan akhir, atau visi dan misi.
3. Mendahulukan yang utama, memiliki skala prioritas dalam berbagai hal
4. Berfikir menang-menang (win-win solution), bersikap adil
5. Berusaha memahami terlebih dahulu, baru dipahami orang lain. Berkomunikasi secara efektif.
6. Mewujudkan sinergisitas, mengatasi masalah dengan meminimalisir perbedaan dan memanfaatkan peluang agar hasilnya sinergi. Hasil yang sinergi berarti bukan hanya menguntungkan keduabelah pihak tapi juga memberikan hal yang lebih (1+1 bukan hanya =2, tapi bisa jadi 3, 4, bahkan 5 dst).
7. Mengasah gergaji, yaitu memperbaharui diri terus menerus, terutama dalam 4 hal : fisik, emosional / sosial, mental, dan rohani.

Menyeimbangkan Peran
Masih dalam langkah ketiga, setelah memilki visi, misi, cita-cita, target ke depan, dan menganalisa diri, coba seimbangkan dengan peran kita miliki. Buatlah list yang berisi peran apa saja yang sedang kita mainkan. Kemudian peran apa yang kita idamkan, masing-masing peran tadi disusun lagi targetnya. Berdasarkan waktu lebih baik. Buat turunannya supaya langkah-langkahnya bisa direalisasikan. Jangan lupa pertimbangkan kondisi dan lingkungan, supaya rencana kita tidak mengawang-awang. Semoga setiap peran tadi akan berbuah manis, bermanfaat buat sesama.

MANAJEMEN KARIR YANG EFEKTIF

Faizatul Amilin (101014236)



Apa yang diharapkan dari manajemen karir yang efektif? Manajemen karir dapat mengurangi ketidaksesuaian antar orang dengan perannya, dapat mengembangkan kompetensi dan menumbuhkan tersedianya orang yang akan menciptakan kombinasi bakat yang harmonis bagi teamwork yang optimal, pengembangan bakat yang fleksibel dan pembelajaran yang dinamis. Untuk mewujudkan tujuan-tujuan tersebut maka manajemen karir harus mengkaitkan sistem manusia dengan sistem pasar melalui sistem informasi dan manajemen. Gambar 3 memperlihatkan keterkaitan tersebut.

Wakter dan Gutterridge (1979) mengindikasikan bahwa perusahaan percaya bahwa kesuksesan karir terutama didasarkan pada tanggung jawab dan kemampuan karyawan untuk mengembangkan self-awareness (kesadaran pribadi) serta tanggung jawab untuk pengembangan personal dan peningkatan karirnya. Perencanaan karir dan aktivitas pengembangan disediakan oleh perusahaan bukan dengan maksud untuk menjalin kesuksesan karir karyawan tetapi dimaksudkan untuk membantu karyawan dalam hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaannya, tugas dan keputusan karirnya di dalam maupun di luar organisasi.
Secara logika, idealnya karir organisasional harus merefleksikan tiga aspek, yaitu: tujuan dan strategi organisasi, pola pengembangan SDM dan posisi penilaian bagi karaywan (Gaerner, 1988).

1. Tujuan dan integrasi stratejik. Pola karir harus merefleksikan serta mendukung budaya dan strategi suatu organisasi. Pola karir juga merefleksikan struktur dam kultur suatu perusahaan (tingkat pendidikan karyawan, entry level, kemungkinan promosi dan lain-lain). Pola karir harus sesuai dengan strategi dan tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Ketidakjelasan tujuan dapat berakibat kegagalan pola karir menyesuaikan dengan perubahan SDM.

2. Pengembangan SDM. Pola karir harus menunjukkan tujuan MSDM suatu organisasi yaitu:

a. Melatih dan mengembangkan karyawan

b. Mensosialisasikan nama-nama dan nilai-nilai perusahaan.

c. Karir memberikan sorting dan screening serta dapat mengelola SDM.

Salah satu ciri utama praktek ketenagakerjaan yang berorientasi karir adalah terbatas dan teraturnya entry ke pola karir tertentu.
3. Posisi penilaian. Pola karir harus memiliki mekanisme internal yang memungkinkan mekanisme internal yang memungkinkan fungsi sorting, screening dan pengembangan karyawan. Digunakannya posisi penilaian ini adalah menilai dan mengembangkan keahlian serta kemampuan yang diperlukan bagi lini yang lebih tinggi. Posisi penilaian perlu dikelola dan senantiasa dievaluasi dengan baik.

Dengan memperhatikan logika karir, Gaetner (1988) menyarankan agar manajer bersikap eksplisit tentang kecenderungan terhadap pengembangan dan promosi internal dibanding eksternal, membangun skenario alternatif masa depan, meneliti kecenderungan suatu fungsi mendominasi peringkat manajemen puncak perusahaan. Memastikan bahwa career enhacing tools yang digunakan sesuai dengan skenario masa depan yang dikembangkan dan menyesuaikan sistem reward dengan sistem karir. Sementara dengan mempertimbangkan elemen-elemn oportunistik maka manajer disarankan menggunakan temporary assigment dan taskforce bagi karyawan baru, menghindari keputusan yang secara ekstrim mengubah karir, karena lebih baik mengambil keputusan kecil yang incremental serta menghindari labelling dan pembuatan kategorisasi karyawan.

MANAJEMEN WAKTU MERUPAKAN AWAL SEBUAH KEBERHASILAN

Faizatul Amilin (101014236)




Pada dasarnya setiap orang memiliki modal waktu yang sama, 24 jam dalam sehari. Tapi mengapa ada sebagian orang yang dengan aktifitasnya mengaku “sibuk”, padahal jadwal kegiatannya “tak sesibuk” orang lain yang jauh lebih padat dan powerfull. Dalam rentang waktu yang sama, bisa jadi 2 orang yang berbeda menghasilkan output yang berbeda, baik jumlah maupun kualitasnya. Mengapa?
Kondisi itulah yang menunjukan bahwa adanya manajemen waktu sangatlah penting dalam pencapaian sebuah keberhasilan. Sebab dengan manajemen waktu yang baik, seluruh kegiatan dapat terjadwal rapi dan semuanya terselesaikan. Langkah apa sajakah yang perlu dilakukan dalam mengatur waktu yang baik dan efektif? Mari kita bahas bersama tips-tips manajemen waktu yang bisa Anda terapkan setiap harinya.
1. Mulailah dengan membuat skala prioritas.Ketika tugas atau pekerjaan kita menumpuk, waktu 24 jam per hari rasanya tidak cukup untuk menyelesaikan semua tugas tersebut. Untuk itu buatlah skala prioritas pekerjaan manakah yang paling penting dan harus segera diselesaikan, serta pekerjaan manakah yang bisa dikerjakan belakangan. Dengan begitu semua target Anda dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
2. Belajar disiplin dan tidak menunda pekerjaan.Membiasakan diri untuk disiplin dalam mengerjakan semua pekerjaan, mendorong kita untuk segera menyelesaikannya langsung tanpa harus menunda-nunda. Sebab semakin lama kita menunda sebuah pekerjaan, maka semakin besar pula rasa malas yang kita bangun. Hal inilah yang membuat pekerjaan kita hanya akan menumpuk, tanpa ada yang terselesaikan dengan tuntas. Karena itu membangun disiplin diri menjadi langkah awal bagi Anda untuk bisa sukses menjalankan manajemen waktu yang sudah direncanakan.
3. Buatlah jadwal sebagai alat bantu manajemen waktu.tips manajemen waktu 200x176 Manajemen Waktu Merupakan Awal Sebuah Keberhasilan
Salah satu alat bantu yang dapat mengingatkan Anda dengan segala pekerjaan yang harus diselesaikan yaitu jadwal kegiatan Anda. Usahakan Anda memiliki jadwal rencana kegiatan harian, dan pastikan Anda mencantumkan pekerjaan apa saja yang harus Anda selesaikan pada hari itu. Jadi, Anda mengingat setiap pekerjaan yang harus segera diselesaikan dan dapat mengatur waktunya dengan baik.
4. Upayakan selalu fokus dan tuntaskan setiap pekerjaan Anda.Mengerjakan lebih dari satu tugas dalam waktu yang bersamaan tentunya tidak akan menghasilkan output yang optimal.  Lebih baik kita fokus untuk menuntaskan satu tugas terlebih dahulu, baru selanjutnya kita mengerjakan tugas berikutnya. Cara ini sangat membantu Anda untuk bekerja secara efektif, sehingga semua tujuan Anda dapat tercapai sesuai dengan target waktunya.
5. Hargailah setiap waktu yang Anda habiskan.Manfaatkan setiap waktu yang Anda habiskan sesuai dengan kebutuhannya. Misalnya saja saat jam kerja, maka gunakan tenaga dan pikiran Anda untuk fokus menyelesaikan pekerjaan dan tugas Anda. Begitu juga pada saat jam istirahat, hargai serta manfaatkanlah untuk refresing dan sejenak mengistirahatkan pikiran Anda. Sehingga pada saat masuk jam kerja, pikiran dan tenaga Anda siap digunakan untuk bekerja kembali secara optimal. Dengan menghargai waktu yang Anda miliki sesuai dengan porsinya, maka setiap jam yang Anda lewati akan memberikan manfaat bagi Anda.
Pastikan tidak ada waktu Anda yang terbuang sia-sia, karena manajemen waktu merupakan awal sebuah keberhasilan Anda. Semoga informasi tips bisnis untuk pekan ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, selamat berkarya dan salam sukses.